Ada beberapa cara dalam memelihara sapi, tapi yang paling penting adalah
pemeliharaan yang cepat dan menguntungkan. Maka kami terapkan sistem pengemukan
dengan jangka waktu 40-60 hari kita bisa panen adapun langkah-langkahnya
sebagai berikut:
1. Murah
Komponen biaya operasional terbesar dalam pemeliharaan sapi potong adalah
pakan. Dengan prinsip Murah, maka pakan sapi akan selalu berhubungan dengan
limbah. Terutama limbah yang keberadaannya bersifat kontinyu. Karena belum/
tidak memiliki limbah sendiri yang bisa untuk pakan sapi, maka kami sementara
ini baru bisa memanfaatkan limbah tahu (ampas dan air tahu). Sedangkan
konsentrat yang kami gunakan semuanya juga berbahan baku limbah, konsentrat
produk ‘home industry’ yang harganya murah. Karena kami menyadari bahwa ini bukanlah
konsentrat ideal, maka untuk meningkatkan mutu menu pakan sapi kami, diperlukan
suplemen nutrisi lain yang sudah teruji oleh kami sendiri. Yang pasti pakan
sapi yang kami berikan wajib mengandung unsur-unsur makro dan mikro yang
diperlukan oleh sapi dalam jumlah yang cukup.
2. Mudah
Mudah disini mengacu pada cara meramu menu pakan dan operasional lainnya.
Setiap peternak memiliki cara/ trik tersendiri yang dianggap mudah tapi
efektif. Kami meramu pakan hanya dengan tiga langkah yaitu, a) Tuang b. Aduk
dan c. Hidangkan. Dengan tiga langkah tersebut meramu pakan menjadi mudah dan
cepat.
3. Berkualitas
Kulitas disini mengacu pada hasil akhir produk/ panen kami, yaitu sapi dan
daging. Sapi yang berkualitas memiliki bulu yang halus (tidak berdiri), kulit
cerah, dan nafsu makan yang bagus. Sedangkan daging dinilai oleh pihak
eksternal yaitu jagal dan penjual daging. Dari tiga jagal langganan kami
semuanya mengacungi jempol terhadap kualitas daging hasil sembelihan sapi-sapi
kami. Menurut ketiga jagal langganan, daging dari sapi-sapi yang kami gemukkan
memiliki ciri-ciri sebagai berikut: a) Lemak sangat sedikit, relative tidak ada
b). Warna daging cerah c) Kandungan air-nya paling sedikit d) Lebih tahan lama
disimpan diluar kulkas. Semuanya dibenarkan juga oleh para penjual daging yang
mengambil dari jagal-jagal kami tersebut. Pertanyaan berikutnya adalah apa
rahasia kami untuk menghasilkan sapi dan daging yang berkualitas seperti itu?.
4. Menguntungkan
Dengan menu pakan yang relative murah dan dengan penambahan berat badan
rata-rata perhari (ADG) 1.6 – 1.8 kg, dan yang ekstrim bisa mencapai diatas 2
kg, bahkan ada yang 2.6 kg, maka rasio antara biaya pakan dibanding keuntungan
sudah jauh diatas batas minimal 1 : 1. Rasio minimal 1:1 artinya adalah setiap
pengeluaran 1 rupiah pakan menghasilkan keuntungan senilai 1 rupiah. Contoh:
Pemberian pakan sehari Rp. 15 ribu harus sedikitnya memberikan keuntungan
senilai Rp. 15.000/hari. Dengan ADG 1,6 – 1.8 kg, maka nilai keuntungan akan
jauh lebih besar dibanding nilai rasio minimal tersebut.
5. Perputaran uang yang cepat
Dengan sistem penggemukan 40 – 60 hari memungkinkan perputaran uang jauh
lebih baik daripada sistem konvensional dengan lama penggemukan 4 bulan atau
lebih. Potensi keuntungan akan lebih baik dengan sistem ini.
6. Ramah lingkungan
Dengan pakan dari limbah alam, ditambah dengan nutrisi organik, maka
menghasilkan daging organik, dan kotoran organik tanpa bau, semuanya bermuara
pada ramah lingkungan. Inilah yang mungkin bisa dikatakan “lower cost, zero
waste”.
No comments:
Post a Comment